Jumat, 26 Oktober 2018

Cara Belajar Membaca Al Quran untuk Pemula


Belajar membaca suatu huruf, termasuk huruf Al-Qur’an sebetulnya mudah, asal tidak malas-malasan dan rajin berlatih. Bagi yang belum bisa membaca huruf di Al-Qur’an, huruf-huruf tersebut tampak sulit diingat. Itu sama halnya ketika kita belum bisa membaca huruf latin, melihat huruf latin pun bingung tidak tahu maksudnya. Namun, ketika kita bisa membaca huruf latin, kita pun dengan mudah membacanya meski hanya melihatnya sebentar.
Banyak yang masih belum bisa membaca Al-Quran. Mungkin karena sibuk sehingga tidak punya waktu untuk belajar membaca Al-Qur’an. Atau semasa kecil disuruh belajar ngaji ke guru ngaji, TPA, atau madrasah, tapi malah memilih main. Alhasil, sampai besar masih belum bisa mengaji. Namun, tak ada tua untuk belajar. Selama masih hidup, masih ada kesempatan untuk belajar baca Quran.
Ada beberapa dasar dalam belajar membaca Al-Qur’an, yaitu pengenalan huruf, tanda baca, tajwid, dan latihan. 1. Pengenalan huruf hijaiyah
Huruf hijaiyah merupakan huruf Arab yang digunakan dalam Al-Qur’an. Jumlahnya ada 29 huruf. Semua huruf ini wajib hafal jika mau bisa baca Quran. Ada yang pengucapannya seperti huruf latin, ada juga yang berbeda, seperti tsa, kha, dzal, dan sebagainya.
Selain mengenal bentuk-bentuk huruf hijaiyah secara satu persatu, kita juga harus mengetahui bagaimana huruf tersebut jika disambung dengan huruf lain, apakah bisa disambung atau tidak, apakah bisa menyambung atau tidak.
Dalam belajar pengucapan huruf hijaiyah, kita harus tahu makhraj-nya. Makhraj merupakan tempat keluarnya huruf.
huruf hijaiyah
2. Pengenalan tanda baca
Tanda baca huruf hijaiyah disebut harakat. Dulu tidak ada yang namanya tanda baca dan tanda titik dalam huruf hijaiyah. Dulu Al-Qur’an ditulis tanpa tanda baca, atau yang disebut huruf gundul. Jika tanpa tanda baca, apakah tidak bingung? Bagi yang fasih bahasa Arab, ternyata hal ini tidak masalah.
Analoginya begini, orang Indonesia biasa membaca SMS tanpa huruf vokal, tapi paham apa maksudnya. Contohnya seperti berikut ini.
“q gk tw km lg dmn”
Anda tahu maksudnya? Tapi, bagi orang luar yang baru belajar bahasa Indonesia belum tahu bagaimana cara membacanya.
Berhubung banyaknya pemeluk Islam yang bukan dari bangsa Arab, dan dikhawatirkan terjadi kesalahan dalam memahami isi Al-Qur’an, akhirnya dibuatlah tanda-tanda baca yang sampai sekarang masih berlaku.
3. Tajwid
Selain tanda baca, tajwid juga perlu dipahami dalam belajar membaca Al-Qur’an. Tajwid merupakan ilmu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Kalau dalam bahasa Inggris, ibaratnya ini grammar. Nah, ‘grammar’ dalam bahasa Arab ada bermacam-macam. Ada yang namanya Idzhar, Idgham, dan lain-lain.
4. Latihan
Agar lebih lancar dalam membaca Al-Qur’an, tentu perlu latihan. Berlatih membaca sampai lancar, hingga tajwidnya benar.
Jika sudah bisa baca Al-Qur’an, tentu lebih mudah dalam menghafalkannya. Syukur-syukur juga dipelajari terjemahannya.
Bagi yang ingin serius belajar membaca Al-Qur’an, Anda bisa coba metode Rubaiyat suatu metode cepat untuk belajar membaca Al-Qur’aN

Selasa, 23 Oktober 2018

Cara Mendidik Anak Menjadi Generasi Qur’ani



Generasi Qur’ani adalah generasi yang menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup mereka, meyakini kebenaran Al Quran, membaca dan memahaminya dengan benar dan baik, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Generasi itulah yang menjadi idaman bagi umat Islam kapan dan di mana pun mereka hidup dan berada.
Generasi Qur’ani merupakan impian dan do’a setiap orang tua kepada anak-anaknya. Berbagai cara akan mereka tempuh untuk menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
Nah, pada artikel ini, kami akan membagikan beberapa cara mendidik anak menjadi generasi Qur’ani.
  1. Menjadikan Al Qur’an dan Sunnah sebagai panduan utama dalam mendidik anak
Dengan perkembangan teknologi, informasi tentang tips-tips atau kiat-kiat seputar pendidikan anak sangat mudah didapat. Namun perlu diingat jangan sampai kita terlena dengan berbagai macam teori tersebut sehingga melupakan Al Qur’an sebagai sebaik-baiknya petunjuk dan Sunnah sebagai sebaik-baiknya penuntun.
Selalu jadikan Al Qur’an dan Sunnah sebagai panduan utama dalam mendidik anak-anak kita, meskipun kita mempelajari teori-teori dari barat atau lainnya jangan lupa membandingkannya dengan Al Qur’an dan Sunnah, apakah teori yang kita pelajari tersebut sejalan atau berlawanan.
Al Qur’an dan Sunnah telah terbukti dan teruji sebagai panduan hidup termasuk ke dalamnya panduan dalam mendidik anak, kita bisa menyaksikan bagaimana kisah para sahabat yang sukses dengan dasar Al Qur’an yang dibina langsung oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
  1. Mengajarkan Al Qur’an sebagai pembelajaran pertama dan utama bagi anak kita
Sebelum kita mengajarkan sesuatu maka sebaik-baiknya materi pembelajaran yang mesti kita ajarkan pada anak kita tentu adalah Al Qur’an.
Proses pendidikan anak dengan Al Qur’an bisa dimulai semenjak anak masih dalam kandungan dengan memperdengarkan ayat-ayat Al Qur’an.
Luruskan niat saat mengajarkan Al Qur’an pada anak, tujuan kita mengajarkan Al Qur’an pada anak tidak untuk membuat anak terlihat lebih hebat, anak memenangkan berbagai macam perlombaan atau ia mudah diterima di sekolah maupun pekerjaan saat telah dewasa kelak.
Akan tetapi tujuan kita mengajarkan anak Al Qur’an adalah agar anak memiliki panduan hidup yang akan menjadi petunjuk baginya dalam mengarungi setiap alur kehidupan ini agar ia selamat di dunia dan tentu selamat juga di akhirat kelak.
  1. Menemukan panutan dalam mendidik anak
Sebaik-baiknya panutan kita dalam mendidik anak tentu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, karena dari pola pendidikan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam terbukti lahir generasi-generasi berkualitas lintas usia.
Untuk saat ini kita bisa menemukan orang yang benar-benar menjadikan Al Qur’an sebagai panduan pendidikan utama anaknya dan juga menjadi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sebagai panutannya.
Orang tersebut bisa jadi seorang ulama, seorang guru, ataupun hanya orang tua biasa yang berhasil mendidik anak-anaknya dengan kualitas generasi Qur’ani. Tentu kita bisa belajar dan mengais hikmah dari keilmuan serta pengalamannya. Tugas kita sebagai orang tua? Tentu menemukan orang tersebut untuk belajar padanya.
  1. Menitipkan anak di lembaga pendidikan yang berlandaskan Al Qur’an dan Sunnah
Lingkungan yang Islami akan menjadi salah satu faktor terbentuknya generasi Qur’ani. Salah satunya adalah lingkungan pesantren/boarding.
Dengan dibimbing langsung oleh guru-guru yang menjunjung tinggi Al Qur’an selama 24 jam, akan menjaga anak dari pengaruh kehidupan luar yang penuh dengan kemungkaran, sehingga sang anak akan lebih fokus mempelajari dan menghafalkan ilmu Al Qur’an dan otomatis akan membentuk karakter yang kuat dan mandiri sesuai Al Qur’an dan Sunnah sebagai bekal menyongsong masa depannya.


Itulah empat kiat mendidik anak menjadi generasi Qur’ani bagi orang tua, semoga menjadi jalan kebaikan bagi kita dan Allah meridhoi setiap langkah serta niat baik kita. Amiin..


https://sekolahunggulanislami.com/2018/05/24/cara-mendidik-anak-menjadi-generasi-qurani/